Malaikat dan Fadly
Suatu malam fadly bermimpi bertemu dengan Malaikat.Karena kamu berbuat dosa maka kamu harus masuk neraka dulu, perintah Malaikat kepada fadly.
"Wahai Pak dhe Malaikat, saya tidak mau masuk neraka, Ustadz saya bilang neraka itu tempat penyiksaan yang amat menyengsarakan" tegas fadly,
Lo? Untuk itulah neraka diciptakan, kamu tidak bisa menolak. Ini perintah Tuhan! Tegas Malaikat.
Tidak! Pokoknya saya hanya mau masuk surga. Sampean tidak bisa memaksa saya. Kata pak ustadz, Tuhan saja tidak pernah memaksakan hambanya. Tuhan selalu memerintahkan sesuai kemampuan hambanya. Dalam kaidah fihq juga diperintahkan untuk selalu menghilangkan mara bahaya.
"KEMUDARATAN ITU HARUS DIHILANGKAN"
Ini tidak main-main, Imam as Suyuthi yang merumuskan, kata fadly menjelaskan.Siapa itu Imam as Suyuthi? Tanya Malaikat.
Wah. Dasar pelaksana cuma tahu yang teknis teknis saja. Imam Suyuthi adalah penulis kitab Al asybah wa an-Nazhair yang terkenal itu, jawab Fadly.
Owhh. Imam yang meninggal tahun 911 H.
Yah. Saya tahu. Saya ingat beliau baru masuk surga seminggu yang lalu, kalau begitu kamu harus nunggu dulu, wong dia yang 'alim saja baru masuk. Sebagai murid kamu harus tawadhu dong, kata malaikat.
Baiklah saya akan menunggu, kata Fadly menyerah. Tetapi sampai kapan? Dan dimana? Masa berdiri disini terus?
Mungkin kamu harus menunggu 300an tahun lagi, Gurumu saja masih banyak yang menunggu, kata Malaikat sambil menunjuk ke Neraka.
Post a Comment